Sebelum Ujian Akhir Semester ada liburan satu minggu untuk persiapan ujian akhir (biasa kami sebut minggu tenang) , atau biasanya digunakan untuk mengganti perkuliahan yang sempat kosong oleh para dosen, namun kebetulan hanya ada satu kuliah pengganti, jadi aku relakan untuk tidak masuk kuliah, karena aku pengen pulang karena sudah lama sekali tak pulang kerumah.

nah pada perjalananku pulang ini aku menemukan banyak realita dunia yang selama ini aku tak pernah pedulikan hal itu. apa coba????tebak!!! pengamen bus ekonomi. jika biasanya aku pulang selalu memakai bus PATAS AC MIRA/EKA yang tak pernah ada pengamen masuk, ketika pulang kemarin aku naik bus ekonomi, wah...pengamen banyak banget......ada yang nakal!!! masa aku tidur dibangunin minta receh ditantang "pura2 tidur ya mbak!!!" wah aku takut banget. ada yang anak-anak cewek, ni die yang caranya beda dia minta uangnya pake amplop yang di sebarin kepenumpang, dan di muka amplop itu ditulis" mohon sedekahnya untuk membantu orang tua kami, untuk makan sehari-hari" wah.....keren ya..ternyata minta sumbangan ada seninya....

Adahal menarik pren... vespa kesayangan bapakku sudah tidaklagi berada di rumahku....aku melihat ada seburat raut muka sedih pada bapakku saat motor kesayangannya terjual, gimana gak sedih.....vespa spesial ini yang selalu menemani bapakku pergi kemanapun selama bertahun-tahun. vespa ini juga yang dulu selalu mengantarkan aku mengaji di TPA sampai mengantarkan aku pergi ke terminal untuk berangkat ke pondok. vespa ini yang mengantarkan kesuksesan anak-anak bapakku.....yang selalu mengantarkan ibuku kepasar untuk menyiapkan makanan buat kami......

sedih gak seh......aku seh terharu.....motor vespa bapakku terpaksa harus di jual karena bapakku sudah menginjak usia yang cukup tua untuk menggenjot vespa yang juga semakin tua seiring umur bapakku...karena rumah yang sempit pula jika harus menyimpan dua motor di rumah, karena ada satu motor yang motor masa kini...ada dech. bapakku sudah terlalu tua untuk merawat dua motor, apalagi vespa bapakku sudah mulai buntut. sedih juga karena vespa ini harus dijual untuk tetap meneruskan studi anak-anak bapakku.

aku dan keluargaku memang miskin, tapi bapakku tak ingin anak-anaknya miskin akan ilmu. jadi apapun yang halal dia lakukan asal anak-anaknya tetap bisa terus bersekolah. akupun terkadang sedih jika banyak anak-anak muda sekarang yang difasilitasi lengkap mereka malah tidak menggunakan dan memanfaatkan itu dengan baik, apa mereka tak merasa bersalah pada orang tua mereka??

ok!!! gitu dech ceritanya tentang vespa spesial milik bapakku.