Pagi pagi aku dikejutkan dengan telpon yang masuk dari nomor
Ibuku. Ibuk cerita kalau mbak Sisri, perempuan 35 tahun yang setiap hari
datang ke rumah untuk mencuci dan menyetrika baju Ibuku serta beberes
rumah, tak lama sakit dan meninggal dunia. Innalilahi wainnailaihi
rojiun.
Kabar yang begitu
tiba tiba. Ibuku ingat mbak Sisri pernah tanya ke Ibuk tentang haidnya
yang lama. Bentar bentar haid. Lalu ibuk bilang kalau lebih dari 15 hari
itu sudah bukan darah haid tapi darah istihadoh atau darah kotor. Tetap
sholat dengan syarat dibersihkan sebersih bersihnya dan di minimalis
kotornya saat sholat.
Beberapa
hari kemudian mbak Sisri tak masuk kerja sakit. Keluar darah terus dari
vaginanya lebih banyak bahkan seperti gumpalan gumapalan. Sama ibuk dan
tetangga tetangga mbak sisri dibawa ke rumah sakit daerah. Tapi tak
mengatasi, karena sampai kakinya bengkak bengkak. Akhirnya dirujuk ke
rumah sakit di surabaya.
Ternyata terlambat sudah, tanpa disadari, mbak Sisri yang sangat baik, rajin dan pribadinya ramah itu terkena kanker dan sudah sangat parah. Hingga dirawat beberapa hari mbak Sisripun meninggal dunia.
Ternyata terlambat sudah, tanpa disadari, mbak Sisri yang sangat baik, rajin dan pribadinya ramah itu terkena kanker dan sudah sangat parah. Hingga dirawat beberapa hari mbak Sisripun meninggal dunia.
Lalu..
Entah mengapa sejak itu aku bener-bener aware soal kewanitaan. Meski sudah banyak kejadian dan peringatan-peringatan, sungguh baru kali ini yang benar-benar menggugah jiwa. Maka jika ada ilmu, tema atau obrolan tentang kewanitaan aku semakin antusias.