Dulu sebelum kumparan lahir di tengah publik, aku
mendapatkan informasi dari teman suami yang kebetulan juga kerja di
salah satu media besar di Jakarta. Katanya nih ada lowongan lalu dia
kasih lah link lowongan kumparan itu ke aku. Aku bukalah situs kumparan.com
itu.
Dan aku sangat tertarik. Meski saat itu nama Kumparan belum ada
orang tau, aku juga gak tau itu perusahaan apa yang jelas salah satu
tenaga kerja yang mereka butuhkan adalah videographer. Dan aku merasa
kualifikasinya aku banget. (PD banget yah kwkkww)
Ku layangkan lah surat elektronik penuh cinta dan harap ke
alamat yang ditunjukkan. Berkali kali gagal dalam melamar kerja
mengajarkan aku jangan berharap pada manusia. Gantungkan harapan hanya
pada Allah.
Supaya hati gak sakit kwkkwkw maka setelah kirim lamaran aku
pura pura lupa padahal mah menanti nanti balasan. Hingga seminggu dua
minggu tak ada kabar balasan. Fix! Lupakan.
Eh sudah dilupakan, tepat kurang lebih satu bulan. Ada email balasan masuk seperti ini bunyinya.
Okelah pada waktu yang sudah di jadwalkan aku hadir ke alamat tersebut. Dan wow tempatnya adem luas dan hommy. Kayak rumah gedongan. Semacam masih baru kosong blm banyak properti. Kala itu gak tau sekarang.
Aku hadir 30 menit sebelum jam yg ditentukan. Awalnya
hanya beberapa orang yang datang. Kami menyerahkan berkas form yang
diminta dalam email dan diminta untuk menunggu. Tapi lama lama yang
datang banyak dan mereka semua yang ngelamar di kumparan. Ada
videographer dan apa ya yang lain aku lupa bagian apa.
Total waktu proses seleksi hari itu bisa dibilang sangat
lama. Aku datang pagi dan pulang sore hampir magrib. Itu setelah aku
juga masih ada yang nunggu panggilan wawancara.