Pagi
itu aku sempat jengkel karena kereta yang aku tumpangi sempat mandeg
lebih dari 30 menit. Cemas sambil terus melihat kearah jarum jam. Meski
harap-harap cemas akhirnya sampai juga aku di Markas besar PMI Kramat yang dulu
sempat aku takuti (terbayang jarum donor darah hahhaa) meski hanya mendengar namanya.
Aku
langsung menuju lantai empat dan disambut hangat oleh sang mbaurekso
acara yaitu mas Sobari Mba Hermini dan teman-teman PMI lainnya. Para blogger sangat riuh dan antusias dengan acara yang sedang berlangsung yaitu Sarasehan#2 Save and Care For Humanity.
Talk About Hydro Solar Untuk Kebutuhan Air Layak Konsumsi
Aku pun langsung duduk dan tercengang melihat dua pemuda umur 16 tahun dari SMU Global Jaya Int School dengan percaya diri yang penuh mempresentasikan karya temuannya alat Hydro Solar. Sebuah karya yang mereka ciptakan untuk aksi kemanusian, membantu sesama yang kekurangan air bersih.
Ingatanku langsung melayang pada masa-masa dimana aku pernah merasakan air mampet dan susah mendapatkan air. Lalu terpaksa harus beli air galon bergalon-galon untuk kebutuhan MCK dan dapur. Itu karena Tuhan masih memberi aku kelapangan untuk membeli air, tapi bagaimana nasib mereka yang jauh dari mata air, kurang mampu sedangkan sumber airnya kotor dan tidak layak di gunakan dan dikonsumsi??
Kebersihan dan sanitasi buruk di beberapa sudut Jakarta dan kota-kota lain inilah yang menggugah dua pemuda bernama David dan Dominic menciptakan Hydro Solar. Biaya listrik yang semakin mahal, kehadiran teknologi Hydro Solar sangatlah membantu bagi mereka yang membutuhkan. Teknologi Hydro Solar ini menggerakkan pompa air dengan tenaga surya. Jadi tidak perlu listrik dengan biaya yang mahal.
David dan Dominic pun menjelaskan bagaimana teknologi Hydro Solar buatan mereka bekerja menghasilkan air yang layak. Mulai dari pemasangan, kebutuhan alat yang digunakan semacam toren dan lain sebagainya hingga bagaimana air bisa mengalir.