Lebih Dulu Mana? Investasi, Menabung, Properti atau Investasi
By Farichatuljannah - 2:57 PM
Hai
gaes dalam acara Mini Workshop
Keuangan oleh Allianz Indonesia yang aku ikuti beberapa waktu lalu
dengan teman Peran asuransi dalam manajemen keuangan dengan Pembicara Irvan
Hanif Dereinda, Investment Communications Allianz Indonesia, aku jadi banyak
sekali tersadar. Tentang pentingannya manajemen keuangan.
Seperti
yang pernah aku ceritakan di postingan aku dengan judul "MelindungiKeuangan Keluarga dengan Asuransi", aku mengikuti class ini seru banget.
Tak ada banyak kata tapi kita benar-benar dibuat melek.
Nah,
terus muncul pertanyaan, sebaiknya beli asuransi, properti atau investasi?
Yups
dari permaianan game yang serasa nyata itu, aku benar-benar sadar bahwa
kehidupan ini memiliki siklusnya sendiri. Kita tak pernah tau apa yang akan
terjadi esok hari. Dan yang hanya bisa kita lakukan adalah mepersiapkan diri
memanage semua yang kita miliki saat ini dengan baik dan tepat.
Nah
lebih dahulu mana nih ? investasi, menabung, properti atau Investasi?.
Yus
gaes, Investasi akan sangat tergantung pada kondisi ekonomi. Kalau kondisi
ekonomi bagus ya bagus, kalau kondisi ekonomi turun pasti ikut turun.
Nah yang paling penting bukanlah dulu mana? Tapi yang terpenting adalah pengelolaan. Cara mengelola aset kekayaan ada banyak instrumennya. Pertumbuhan instrumen itu nilai kekayaan harus dibarengi dengan manajemen resiko. Yaitu salah satunya resiko penyakit.
Nah yang paling penting bukanlah dulu mana? Tapi yang terpenting adalah pengelolaan. Cara mengelola aset kekayaan ada banyak instrumennya. Pertumbuhan instrumen itu nilai kekayaan harus dibarengi dengan manajemen resiko. Yaitu salah satunya resiko penyakit.
Dalam
mengelola kekayaan, memanage kekayaan harus diimbangi antara pertumbuhan aset
sama perlindungan aset. Karena kalau asetnya aja yang tumbuh dan terjadi resiko
akhirnya pertumbuhan ini dikorbankan untuk menutupi resiko.
Tapi kalau kita seimbang kita punya alat menegemen resiko, kita punya pertumbuhan investasi, semua bisa jalan seimbang. Ketika terjadi resiko kita tidak mengorbankan investasi tapi kita menggunakan instrumen penjaminan resiko. Instrumen investasi bisa digunakan maksimal untuk menumbuhkan nilai kekayaan.
Managemen resiko, contohnya begini.
Tapi kalau kita seimbang kita punya alat menegemen resiko, kita punya pertumbuhan investasi, semua bisa jalan seimbang. Ketika terjadi resiko kita tidak mengorbankan investasi tapi kita menggunakan instrumen penjaminan resiko. Instrumen investasi bisa digunakan maksimal untuk menumbuhkan nilai kekayaan.
Managemen resiko, contohnya begini.
Misalnya kita jabatan udah general manager gajinya udah banyak. Setiap gajian kita belikan saham, saham saham. tiba-tiba PHK. ketika PHK tetep harus mengeluarka duit. harus jual kan ya sahamnya? jual saham diluar pasaar belum tentu harganya bisa bagus, paling jual ke teman, berapa sih jual ke teman berapa sih.
Trus apalagi kalau terkena penyakit resiko, penyakit kritis. Belum tentu temen bisa kasih pinjaman uang banyak. Maka satu-satunya jalan harus jualan saham lagi nih. Tapi bisa jadi harganya dibawah lagi.
Tapi kalau kita punya padanannya, punya asuransi yang kita keluarin cuma sedikit. Tapi bisa mengcover resiko.
Jadi jangan sampai kita mengorbankan cash, karena cash adalah kebutuhan setiap hari, jangan sampe mengorbankan investasi, karena investasi adalah uang yang bertumbuh karena itu untuk menanggulangi resiko ada instrumen perlindungan resiko seperti Asuransi.
Yups
moms jadi bukan soal mana dulu tapi semua harus ada managemennya right?
0 comments
Silakan komentar