November-Desember Rain, Hujan deras tak hanya turun dari langit bulan november ini, namun entah mengapa, mata ku rasanya lebih banyak meneteskan air mata di bulan november ini. Beratnya beban hidup, rasa lelah , kecewa, tumpukan sakit hati atas perlakuan tidak baik orang lain, rasanya sangat menyesakkan dada dan akhirnya pecahlah tangisanku dalam derasnya hujan.
Tentang sang pemarah
Aku selalu berusaha beraut wajah, bersikap, bersuara, dan berkata-kata yang baik, bahkan saat aku dikecewakan dan ingin marah. Namun mengapa orang lain bisa begitu bebas dan merdeka dalam meluapkan amarahnya tak berfikir bagaimana sakit hatinya orang yang mendengar suaranya yang tinggi yang menyakitkan telinga dan hati itu...
Sejenak ku berfikir....
Apa karena engkau memiliki uang kedudukan yang lebih tinggi??? kau bisa marah dengan seluruh tenagamu untuk memaki, mengeluarkan semua kata-kata buruk yang kau miliki??? tidak bisakah kau sejenak mengelus dada, menarik nafas dalam-dalam kendalikan emosi dan berkata lebih lembut yang itu akan membuatmu lebih anggun dan terhormat?
Seringnya melihat aksi sang pemarah akupun kadang tergiur...
tergiur ingin memiliki kekuasaan, kekayaan yang lebih, agar aku juga bisa meluapkan amarahku kapan saja aku ingin dan tidak lagi menjadi pendiam yang hanya menerima perlakuan amarah seseorang. Diam, ya diamku hanya tak ingin membuat masalah semakin runcing. Akupun ingin tau berapa banyak uang yang harus ku miliki, berapa tinggi kekuasaan dan kedudukan yang harus ku raih?? hingga aku bisa memiliki kebebasan dalam meluapkan amarah??... aku akan mencarinya, meraihnya sekuat tenaga!
Ahh..!! aku pukul-pukul kepalaku sendiri...
Menepis hasutan-hasutan setan. Air wudlu pun mulai ku gunakan senjata untuk menenangkan hati yang kadang gusar oleh pikiran-pikiran liar yang jahat yang melintas di otak.
Aku sadar sebagai manusia biasa, terkadang aku tak tahan melihat bahkan menerima perlakuan sang pemarah yang tidak adil seperti itu. Tapi ya sudahlah memang terkadang uang mampu membuat yang salah terlihat benar dan yang benar terlihat salah.
Aku sadar sebagai manusia biasa, terkadang aku tak tahan melihat bahkan menerima perlakuan sang pemarah yang tidak adil seperti itu. Tapi ya sudahlah memang terkadang uang mampu membuat yang salah terlihat benar dan yang benar terlihat salah.
1 comments
Barang siapa yang sabar maka beruntunglah dia... Sabar membawa berkah juga kog,,, Salam Hangat Dari Jogja ,,, Salam Kenal ..
ReplyDeleteSilakan komentar