Sejujurnya, diawal menonton film ini aku kurang tertarik dan agak sedikit gak nyambung di otaku, ((((((di otakku lho ya))))))) Ya, pasalnya aku dulu adalah tipe mahasiswa yang punya proyeksi, punya prestasi dan selalu ingin menghasilkan prestasi dan karya nyata. Hahahah maaf lho bukannya sombong. Hal ini terbukti beasiswa beasiswa yang aku dapatkan di setiap semesternya.
Sedangkan pada film ini, dari judulnya saja sudah terlihat. Koboy Kampus. Mahasiwa yang telat lulus bukan karena otaknya minus sih tapi karena sering terbawa arus yang membuat waktu tegerus oleh kalkulus eaaaa..
Dan itu adalah realita yang dulu semasa aku kuliah, ku lihat terpampang nyata adanya pada kakak kakak kelasku yang sudah tua tua tapi gak pada lulus. Dan kerjaannya ya gitu, kumpul-kumpul gak jelas, imajinasi tak terbatas, orasilah demo lah dan banyak lagi aktifitas yang mereka anggap penting padahal ya gitu deh...