Idul Adha tahun lalu aku sempat "blenger" alias mabok
dengan daging sapi ataupun kambing. Yang awalnya suka, sekarang jadi gak
begitu suka. Karena dapat pemberian daging kurban yang terlampau banyak. Dari ibu
mertua, dari musholla terdekat dari saudara dan lain lain. Sudah
di bagikan lagi pula ke tetangga sekitar, tapi masih. Dan Bau kuat dagingnya
menghiasi freezer kulkas aku.
Hahaha
Namun di sisi lain saat aku telpon mbak ku yang tingga di
sebuah desa di daerah Mojokerto, aku tanya idul adha dapat daging berapa?
Cuma dikit katanya. Karena di Musholla terdekatnya hanya menyembelih
beberapa kambing dan seekor sapi. Sedang warganya buanyak. Ironi sekali ya... Seandainya dekat sudah aku hantar ini daging-daging milikku, kataku dalam hati.
Yups... tak dapat dipungkiri begitulah faktanya di negara kita. Masyarakat pedalaman dengan akses kesana yang sulit membuat ekonomi bahakan tidak merata begitu pula dengan daging qurban yang tidak merata. Hanya sedikit yang mampu qurban tapi lebi buanyak yang berhak menerima qurban.
Makanya, beberapa waktu lalu aku turut sekali bahagia mendengan ada sebuah lembaga yang peduli terhadap nasib orang-orang di pedalaman. Yups namanya Insan Bumi Mandiri atau biasa di sebut IBM.
IBM / Insan Bumi Mandiri adalah lembaga sosial kemanusiaan (NGO) yang
memfokuskan aktifitasnya dalam melaksanakan program-program CSR mitra
perusahaan, mendampingi lembaga-lembaga sosial lainnya dan masyarakat
agar lebih berdaya di wilayah Indonesia terpencil.