Mendengar kalimat 'Gerakan Ayo Menulis' dan berbagai manfaatnya, ingatanku kemudian melayang pada masa-masa kecilku. Yups aku sendiri merasakan berbagai manfaat dari menulis.
Dari menuliskan pelajaran sehari-hari ke buku tulis, membuat rangkuman di buku tulis, ternyata justru dari situlah pada saat ujian aku bisa mengingat jawaban apa yang harus aku tulis.
Karena dalam proses menulis rasanya aku seperti mengukir catatan dalam otakku yang akan bisa aku buka kapan saja saat aku butuhkan.
Itulah mengapa aku baru ingat, saat anak-anak jaman sekarang susah sekali mengerjakan soal ujian. Mereka kurang menulis, tak ada kegiatan merangkum pelajaran dan bahkan membaca saja malas. Maaf ya adik adik hehehe
Berbeda dengan anak-anak yang membiasakan diri menulis di kertas, membuat salinan, membuat rangkuman pelajaran, dia akan bisa memahami pelajaran dan memahami secara sistematis. Bahkan mereka yang gemar menulis bahkan pandai bicara dengan baik. Karena dalam otaknya sudah terbiasa menyusun kata-kata.
FAKTA membuktikan dari hasil survei tiga tahunan dari Programme for International Student Assessment (PISA) 2015 yang dikeluarkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menunjukkan Indonesia masih berada di urutan 60 dari 72 negara. Kompetensi anak Indonesia masih berada di belakang negara lain.