Dulu, awal menikah kita tinggal satu rumah sama mertua yang ada di Tambora, Jakarta Barat. Di gang yang serba sempit. Sangking sempitnya, pernah masuk tayangan On the Spot loh sepuluh kota terpadat di dunia setelah Jepang. Whats!? Di lingkungan yang bahkan tidak dijumpai rumput satu pun. Belum lagi dengan kamar kita yang hanya berukuran 2x3 meter aja membuatku tak pernah punya keinginan memiliki barang apapun. Ya, mau ditaruh dimana? 😂
Tapi alhamdulillah, memasuki tahun kedua pernikahan, aku dan suami baru berhasil keluar dari rumah mertua dan tinggal di rumah sendiri. Yes! Sendiri dan hanya berdua. Kau tau bagaimana rasanya kan? Yes, tak ada hal lain yang bisa aku lakukan kecuali hanya bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Akhirnya kita bisa 'bernafas'. 😎
Pindah ke rumah baru di kawasan Bintaro, aku dan suami benar-benar hanya membawa baju dan senjata kerja sepeti laptop, camera, dan barang elekronik lainnya saja. Tak ada pekakas rumah tangga lainnya. Tak ada. Kita mulai dari nol yah, kayak iklannya bahan bakar minyak. 😂
Tapi alhamdulillah, memasuki tahun kedua pernikahan, aku dan suami baru berhasil keluar dari rumah mertua dan tinggal di rumah sendiri. Yes! Sendiri dan hanya berdua. Kau tau bagaimana rasanya kan? Yes, tak ada hal lain yang bisa aku lakukan kecuali hanya bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Akhirnya kita bisa 'bernafas'. 😎
Pindah ke rumah baru di kawasan Bintaro, aku dan suami benar-benar hanya membawa baju dan senjata kerja sepeti laptop, camera, dan barang elekronik lainnya saja. Tak ada pekakas rumah tangga lainnya. Tak ada. Kita mulai dari nol yah, kayak iklannya bahan bakar minyak. 😂