Dulu aku punya teman sekosan yang lumayan pinter secara akademik, aslinya
juga cantik. Dia suka dengan teman lelakinya yang selama ini sudah dekat
dengannya. Sebutlah nama mereka adalah Nanik dan Beni.
Nanik dan Beni ini sudah soulmate banget. Nanik sudah lama menunggu Beni menyatakan cinta tapi tak pernah kunjung tiba. Bahkan Beni juga tidak memacari perempuan manapun. Nanik pun sudah dilamar puluhan pria, ia tolak karena menunggu Beni. Pantaslah Nanik berharap bahwa Beni akan mencintainya.
Karena terlalu lama menunggu tanpa kepastian akhirnya Nanikpun menyatakan cintanya terlebih dahulu. Dan apakah Beni menerimanya? TIDAK! Karena mereka sudah cukup dekat bicaralah mereka dengan jujur.
Nanik menanyakan alasannya Beni menolak cintanya. Cukup gubrak sih... Tapi realitanya seperti itu. Beni menolak, karena Beni ingin punya istri yang cantik. Bisa ia ajak pindah ke daerah kerjanya dan menerima apa adanya.
Oke fix.. sebagai perempuan dan teman Nanik aku paham, Nanik memang cara bicaranya kurang asik, suka bikin bete kadang-kadang. Sebagai perempuan yang juga sudah punya calon suami (saat itu) aku paham apa yang diinginkan Beni. Hahha Nanik memang cukup berantakan dan payah untuk dijadikan seorang pacar.
Untungnya sih pernyataan cinta itu tak membuat mereka kemudian renggang. Biasa saja, mereka masih saling komunikasi dan saling minta bantuan jika perlu. Nah ini kesempatan!
Lalu aku iseng kasih Nanik masukan dan saran sebagai seorang teman. Agar Nanik memperbaiki dirinya siapa tau kemudian Beni bersedia menerimanya.
Nanik dan Beni ini sudah soulmate banget. Nanik sudah lama menunggu Beni menyatakan cinta tapi tak pernah kunjung tiba. Bahkan Beni juga tidak memacari perempuan manapun. Nanik pun sudah dilamar puluhan pria, ia tolak karena menunggu Beni. Pantaslah Nanik berharap bahwa Beni akan mencintainya.
Karena terlalu lama menunggu tanpa kepastian akhirnya Nanikpun menyatakan cintanya terlebih dahulu. Dan apakah Beni menerimanya? TIDAK! Karena mereka sudah cukup dekat bicaralah mereka dengan jujur.
Nanik menanyakan alasannya Beni menolak cintanya. Cukup gubrak sih... Tapi realitanya seperti itu. Beni menolak, karena Beni ingin punya istri yang cantik. Bisa ia ajak pindah ke daerah kerjanya dan menerima apa adanya.
Oke fix.. sebagai perempuan dan teman Nanik aku paham, Nanik memang cara bicaranya kurang asik, suka bikin bete kadang-kadang. Sebagai perempuan yang juga sudah punya calon suami (saat itu) aku paham apa yang diinginkan Beni. Hahha Nanik memang cukup berantakan dan payah untuk dijadikan seorang pacar.
Untungnya sih pernyataan cinta itu tak membuat mereka kemudian renggang. Biasa saja, mereka masih saling komunikasi dan saling minta bantuan jika perlu. Nah ini kesempatan!
Lalu aku iseng kasih Nanik masukan dan saran sebagai seorang teman. Agar Nanik memperbaiki dirinya siapa tau kemudian Beni bersedia menerimanya.