Perempuan berambut cepak itu sangat lihai berbicara. Ia
menggebu-gebu menceritakan kisah hidupnya. Dimana ia melihat Ibu dan Ayahnya
bertengkar setiap hari. Ibunya yang selalu meributkan hal-hal sepele. Cemburu
pada pembantu misalkan, suatu hari ibu menilai baju Ayah yang di setrika
pembantu kurang rapi, tapi ayah mengatakan sudah cukup rapi maka Ibu langsung
marah-marah dan menilai Ayahnya membela pembantu. Dan masih banyak keributan
lainnya. Sehingga rumah tak lagi menjadi
tempat yang nyaman bagi perempuan muda itu. Lalu ia putuskan “melarikan” diri
ke luar negeri untuk kuliah dan bekerja.
Sering main ke perumahan kakak yang nyaman dan asri serta sejuk itu, membuatku menyadari dan belajar, bahwa rumah nyaman itu tidak sekedar nyaman di dalam rumah tapi juga harus nyaman di luar lingkungan sekitar rumah. Sebab di perumahan Kakakku ini, sangat jauh dari kota, pasar, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya.
Kini tiba saatnya aku dan suami memasuki masa pencarian. Pencarian rumah yang nyaman, baik di dalam maupun luar. Hingga bertemulah kami dengan CitraRaya Tangerang. Perumahan idaman yang menawarkan berbagai cluster.