Kala itu baru saja opening siaran radio dan tiba-tiba mendapat telpon kalau Bapakku sakit dan masuk rumah sakit itu rasanya bagai disambar petir. Bapakku yang tak pernah menyentuh lantai rumah sakit, tiba-tiba sakit masuk RS. Bayanganku sudah sangat tak terkendali, meski ragaku di dalam studio namun hati dan pikiranku langsung dipenuhi oleh Bapakku.
Derai air mata pun tak tertahankan lagi olehku. Loh?!! lagi siaran kok nangis trus gimana siarannya?? kedengeran dong isak tangisnya?? hehehe itu dia yang mau ku ceritakan disini.
Jadi penyiar bagaimanapun suasana hatinya, bagaimanapun keadaannya tetap harus "smiling voice" suaranya harus tetap tersenyum. Bagaimana caranya tu?
Biasanya yang aku lakukan jika ketika suasana hati buruk, mata berderai air mata dan harus bicara cicit cuit depan mic adalah...
1. Aku usap semua airmata dengan tissue... (siapkan tissu sekotak yaa hahah)
2. 2 menit sebelum on mic (bicara depan mic) tarik nafas panjang
3. Tersenyum depan mic (meskipun mata sembab)
4. Bicaralahhhhh seceria mungkin, seolah tak terjadi apa-apa
5. Fokus memberikan info yang bermanfaat (supaya gak keceplosan curcol kegalauan)
Hahhaa meskipun nanti pas iklan diputar atau lagu diputar, nangis lagi... #Rapopo... Yang penting sudah profesional. Saatnya tugas- tugas, waktunya menangis menangis...