Kita seringkali mengeluh
air pet yang mampet, air pet yang keluarnya tidak jenih kuning bahkan keruh. Yuk Stop mengeluhkan hal
itu, mari kita lihat dan belajar dari sebuah daerah yang mencapai kehidupan
Sejahtera dengan air yang terus mengalir berkat kepedulian warga sekitar dalam
menjaga keseimbangan alam.
Beberapa waktu lalu
aku berkesempatan mendampingi seorang mentor mengisi sebuah pelatihan di kota
Bumiayu. Nah selesai acara yang cukup padat dan melelahkan seharian full,
keesokan harinya kita mendapatkan kesempatan untuk refreshing jalan-jalan ke
kawasan wisata perkebunan teh Kaligua. Kami mengendarai roda dua untuk sampai
di wisata agro ini melalui jalur utara via Brebes atau Tegal-Bumiayu-Kaligua, sekitar
15 kilometer dari Bumiayu.
Di tengah wisata
Kaligua aku memukan sebuah mata air yang sangat menakjubkan. Namanya Tuk Bening
atau Telaga Bening. Airnya sungguh jernih, benar-benar bening dan tak ada
satupun kotoran. Para warga dan pengunjung yang datang menggunakan air bening
tersebut untuk mencuci muka bahkan sampai diminum. Air Tuk bening ini mengalir
sepanjang hari dan belum terkontaminasi kotoran, maka tak heran jika air ini
sangat layak untuk diminum. Dari segi ilmiah pun, air Tuk Bening masih
benar-benar bersih dan belum terkontaminasi apa pun.
Gila!! Wisata ini asri
banget, udaranya sejuk sekali. Ini benar-benar refresh karena sejauh mata
memandang semua nampak hijau royo-royo. Aku baru tau ternyata Indonesia masih
punya daerah sesejuk ini. Selama ini yang ku tau hanya gedung tinggi, kendaraan
yang mengeluarkan asap polusi serta kemancetan.
Aku juga sempat ngobrol-ngobrol dengan seorang Juru Kunci Tuk Bening. air Tuk Bening berasal dari sumur dalam tanah. Juru kunci tersebut juga menceritakan bahwa mata air Tuk Bening ini tidak pernah mengalami kekeringan saat kemarau dan tidak pernah meluap saat musim hujan. Wow!! Luar biasa, aku menduga ini adalah bukti keseimbangan alam yang harus dan benar-benar harus di jaga kelestariannya.
Menguak Kesejahteraan
Sumber Mata Air Tuk Bening.
Mengapa air Tuk Bening
dapat terus mengalir sampai saat ini? Mengapa air Tuk Bening tak pernah kering
meski musim kemarau? Dan tak meluap saat musim hujan? Sungguh aku menjadi
penasaran dan aku pun memulai sebuah penelusuran pengamatan pada sekitar mata
air Tuk Bening untuk menguak Kesejahteraan air ini.
Ø Kebun Teh Asri dan No Penebangan Pohon Liar
Di dunia ini semua makhluk saling melengkapi, dengan
tetap menjaga perkebunan teh Kaligua dan tidak menjadikan wilayah ini untuk
pembangunan villa seperti yang terjadi di kawasan perkebunan lainnya, hal ini
dapat membantu menjaga keseimbangan alam dan kelestarian
sumber sumber air bersih yang terus mengalir dari Tuk Bening.
Adanya perkebunan ini juga
tak terpisahkan dengan adanya Tanaman yang dihutankan. Manfaatnya adalah untuk lingkungan sekitar
kaligua dan Tuk Bening yaitu menyerap
CO2 dan memproduksi Oksigen disamping hal hal lain sebagai konservasi tanah. Karena ternyata dalam satu hari sebatang pohon mampu menyerap partikel kecil atau gas polutan/CO2
antara 20 - 36 gram per hari. Waaaahhh
pantes saja ya udaranya nyaris bebas polusi.
Ø Kebersihan Saluran Air Yang Selalu Terjaga
Hampir aku tak
menemukan air keruh atapun limbah bahkan sampah di Tuk Bening. Pantas saja jika
Sumber air yang dialirkan oleh tuk Bening terus mengalir karena tanpa tak ada
limbah sedikitpun yang bisa menyebabkan berkurangnya ketersediaan air bersih
jika dibuang tidak pada tempatnya. Limbah dapat merusak dan mencemari sumber
mata air bersih.
Ø Dilarang Memancing Sembarangan
Tak jauh dari Tuk Bening juga terdapat sebuah telaga menakjubkan.
Namanya Telaga Ranjeng yang masih terjaga keasriaannya. Di Sekitar telaga ini
banyak dikelilingi pohon yang sudah berusia ratusan tahun.
Istimewanya adalah di telaga Ranjeng ini terdapat ribuan ekor ikan lele dan
ikan emas yang akan muncul dan mendekat ketika diberi makan. Eits tapi kita
dilarang lho mengambil ikan tersebut padahal jumlahnya ribuan, sumpah bikin
ngiler saja ya.
Konon menurut cerita para warga sekitar, jika kita mengambil ikan tersebut
maka akan terjadi bencana atau
malapetaka. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung mungkin itu pengibaratan yang pas untuk ini, yang
artinya dalam kehidupan sehari-hari kita harus menghormati atau mematuhi
adat-istiadat dimana tempat kita tinggal.
Terlepat dari benar atau tidaknya cerita warga sekitar, aku yakin hal
ini di ciptakan nenek moyang dari kawasan Telaga Ranjeng agar Telaga Ranjeng
ini tetap bening, jernih. Maka kita dituntut untuk mematuhi aturan yang ada dan
tidak merusak alam. Sehingga terjadi keseimbangan antara mikrokosmos dan
makrokosmos, dengan terjaganya kondisi alam di sekitar. Kalau ikan-ikan
tersebut dapat hidup terus dan terjaga ekosistemnya manusia bisa mendapatkan air
bersih.
Permasalahan di bidang air saat ini adalah ketersediaan air yang tetap sementara kebutuhan air semakin meningkat dan kualitas air semakin buruk.
Di kota-kota besar banyak sumber mata air yang sudah hilang, baik
disebabkan karena tertimbun tanah, tertutup bangunan bahkan ada pula yang
menjadi kawasan pembuangan sampah.
Nah dari perjalanan yang aku lakukan di atas ada banyak manfaat dan
hikmah yang bisa dipetik agar kita sebagai masyarakat sadar an mampu menjaga
kelestarian Sumber mata air. Menyaksikan sendiri keseimbangan alam yang sangat
harmonis di sekitar sumber mata air Tuk Bening, aku menyimpulkan ada beberapa
hal penting yang bisa kita lakukan untuk Menjaga Kelestarian Sumber Air.
Pertama: Untuk menjaga Kelestarian Mata Air, alangkah indahnya jika kita
sebagai manusia tidak menebang pohon-pohon yang ada di hutan. Tidak membuang
sampah di sumber ataupun aliran sumber mata air dan tidak
mengunakan mata air secara berlebihan untuk industri.
Kedua: Untuk Menjaga Kelestarian Danau atau Telaga adalah tidak membuang
sampah di sekitar danau, Tidak menebang pohon sembarangan di sekitar danau dan tidak membuang limbah pabrik ke danau.
Yuk kita intip bagaimana kawasan Telaga Ranjeng dan sekitarnya Sejahtera Dengan Air. Aku coba membuatnya menjadi sebuah dokumen video sederhana.
Dengan menjaga keseimbangan alam maka kita bisa menemukan hidup Sejahtera Dengan Air. Seperti Masyarakat di sekitar Tuk Bening ini, tak pernah
kekeringan, tak pernah kebanjiran, perkebunan subur dan hidup sejahtera dengan air.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog
SEJAHTERA DENGAN AIR 10thsdpu
10 comments
waduh kenapa musti mepet DL hikshiks... huaaa....
ReplyDeletehu um mbk aku jg baru tau :D
ReplyDeletegood luck Mba
ReplyDeleteDL udh abis tgl 30 kmrin mbak, mbak baru publis 3 november ya, gak telat apa ?
ReplyDeleteGood luck ya Mak... Sip bgt artikelnya Euy....
ReplyDelete@ Fitri
ReplyDeleteMakasih goodluck juga.. :D
@Priangga
Hemmm ya kalau memang dah telat gapapa...semoga tulisannya bs manfaat.. :D
@Bukan bocah biasa
Thanksss... hehehe :D
Senang ya kalau ada tempat yang tergaja kebersihan dan keasriannya. Patut ditiru, tuh :)
ReplyDeleteberkunjung kemari, salam perkenlan dan salam persahabatan ya bu :)
ReplyDeletegood luck ya bu
ReplyDeleteair..emang penting... apalagi pas punya bayi..aku berasa banget betenya pas air mati huhu..gutlak ^^
ReplyDeleteSilakan komentar