Keponakan saya bernama Adya kelas 2 SD, tiba-tiba duduk disamping saya dan berkata.
"Tante, aku gak mau sekolah SMP ah nanti..." Sambil wajahnya manyun.

"Emang kenapa??" Tanyaku penasaran.
"Soalnya anak-anak SMP tu genit-genit, sombong, jahat dan pada suka pacaran!!!! Iihh aku gak sukaaa... " Gumamnya dengan wajah sebal.
"Emang kamu tau dari mana??? Punya teman yang sudah SMP??" Tanyaku heran.
"Enggak... Tuuu lihat di TV" tangannya sambil menunjuk ke arah TV sebelah kirinya.
Mak jleb sekali aku mendengarnya.

-------------------------------------------------
Tiba-tiba anganku melayang pada kakak perempuanku yang kini tinggal di jawa timur, setiap kali lebaran kami berkumpul dirumah, ia adalah orang paling rese bagi kami. Gimana gak rese coba, setiap kali aku lagi asyik nonton FTV, sinetron atau tayangan apapun selain kartun, pasti ia orang paling geger yang menyuruh mematikan TV.
Dia gak mau anak gadisnya yang sedang duduk di bangku SD kelas 6 itu ikut menonton tayangan televisi kesukaan ibuku. Yup betul kakakku itu sangat membatasi tontonan untuk anak-anaknya sangat sangat membatasi. Baginya efek televisi sangat kejam pada anak-anak yang mudah sekali menyerap apa yang ia lihat.
Berbeda dengan kakak perempuanku yang di Jakarta, dia tidak begitu membatasi tontonan bagi anak-anaknya melainkan mendampinginya, apapun yang ditonton anaknya ia selalu mendampinginya, ia ingin anaknya tau mana yang baik dan mana yang buruk, ia pasti akan mendengar pernyataan dari anaknya...
"Mama, aku gak mau ah jadi kaya itu, masa' anak jahat sama temannya.... " Bla bla blaaa blaaa
Lalu kakakku perempuan akan menjelaskan mana yang baik dan mana yang tidak, mana yang harus dicontoh dan tidak pada anak-anaknya.
Nah, kebetulan kemarin beberapa minggu papanya sakit dan aku yang harus menemani keponakanku itu. Yaaaa secara aku kan belum pernah punya anak, modal kecintaanku pada mereka saja aku merasa cukup menemani keponakanku itu. Tapi ternyata tidak!
Ketika ada pernyataan kalau dia tak mau sekolah SMP itu, dari keponakanku aku menjadi berfikir bagaimana menjawabnya?????
Aku juga jadi berfikir, kelak jika aku punya anak, apa yang harus ku lakukan untuknya???????
Hohoooooooooo tidak mudah ya jadi mama itu.





Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT