Aku sering berdebat, ngeyel dan merasa selalu
diomeli oleh Ibu. Aku menjadi merasa ini bukan rumahku, ketika banyak hal
dibatasi olehnya. Kadangkala ibu juga
menjadi sosok yang tidak sewajarnya buat aku karena tingkah-tingkahnya yang
aneh menurutku.
Beberapa hal aneh dari Ibuku yang kadang
membuatku mengernyitkan kening adalah soal tas tas snack, kardus snack, mika
bekas snack yang menumpuk dan menyesaki almari dapur, kenapasih tidak dibuang
saja #batinku#. Tidak hanya itu kadang aku merasa lelah menyaksikan ibu
membersihkan dan menyimpan barang-barang bekas lainnya seperti panci, wajan,
ember dll yang sudah bocor dan rusak. Pengiritan air,air minum, listrik dan
sebagainya.
Tas-Tas Undangan, Snack dan Makanan
Pernah tidak dapat undangan pernikahan berupa
tas? Atau saat arisan, syukuran atau pengajian, snack atau makanannya dikemas
di dalam sebuah tas? Ya sekarang memang sudah trend nya seperti itu. Lebih baik
sih menurutku dari pada menggunakan plastik. Kalau kamu yang dapat, itu tas mau
dibuat apa??
Kalau Ibuku nih ya, begitu dapat ia kumpulkan
jadi satu, rapi sekali, yang gede sama yang gede yang kecil sama yang kecil.
Karena bapakku adalah seseorang yang agak dipandang dikota kecil kelahiranku,
jadi banyak orang mengenalnya, dan ketika ada acara syukuran dan semacamnya
pasti dapat kotak makan yang di bungkus tas kain. Saking banyaknya ibu
mengumpulkannya.
Beberapa tas, ibu gunakan sebagai tas untuk belanja saat ke pasar. Kadang aku merasa malu masa pakai tas gitu ke pasar.
“ora popo nduk dari pada nganggo kresek” (enggak apa-apa dari pada pake tas plastik)
Gak cuma dimanfaatkan untuk tas belanja ke pasar, ibu kadang juga memakainya untuk tas dompet kalau pergi arisan, atau pas pengajian untuk tempat dompet dan buku yasin. Haddeh disaat ibu-ibu lain arisan atau pengajian pakai tas cantik-cantik ibu malah pakai tas begituan. Padahal ibu sudah kami belikan tas-tas tangan untuk ibu biar kalau arisan, pengajian bisa ganti-ganti, kalau mau dibelikan lagi menolak. Katanya enakan begitu aja.
“ora popo nduk dari pada nganggo kresek” (enggak apa-apa dari pada pake tas plastik)
Gak cuma dimanfaatkan untuk tas belanja ke pasar, ibu kadang juga memakainya untuk tas dompet kalau pergi arisan, atau pas pengajian untuk tempat dompet dan buku yasin. Haddeh disaat ibu-ibu lain arisan atau pengajian pakai tas cantik-cantik ibu malah pakai tas begituan. Padahal ibu sudah kami belikan tas-tas tangan untuk ibu biar kalau arisan, pengajian bisa ganti-ganti, kalau mau dibelikan lagi menolak. Katanya enakan begitu aja.
Kemasan Makanan
Tidak
hanya tas yang ibu kumpulkan, bahkan kardus, mika, makanan dan snack
juga ibu kumpulkan. Setiap kali ada kardus makanan, mika snack,
makanannya langsung ibuku keluarkan dan kardusnya ia simpan rapi.
Kebetulan kemarin ibuku habis membuat syukuran kecil “tironan” atau
ulang tahun lah kalau bahasa orang sekarang. Ibu membuat nasi kuning
lalu diantarkan ke beberapa tetangga rumah
Nah kan lagi-lagi debat dengan ibuku.
“ibuk, masa’ nasi kuningnya pakai
kardus simpanan ibuk??”
“lha emang kenapaaaa… ini juga
bersih kok”
“tapi kan bekas…. Malu buk, Aku belikan yang
baru aja, pakai duitku” aku pikir ibuku terlalu ngirit
“enggak usah, kardus ini juga ibu simpan dilemari bersih,
masih bagus gak kena minyak atau apapun yang penting manfaatnya… wes meneng
wae!!”
Tidak hanya menggunakan kotak simpanannya, ibu
juga mengunakan tas-tas simpananya untuk memberikan ke tetangga. Ya ampun tepok
jidat dah aku, masa ngasih ke orang seperti gitu. Ya sudahlah… berdebat dengan
ibu tak kan pernah ada habisnya.
Boros Air Mandi dan Alat
Pendeteksi Tandon Penuh
Hiyaaaa….!!! Ini dia yang kadang menimbulkan suara-suara
teriakan dari dalam kamar mandi.
“ibuuuuukkkkk gayunge di sembunyiin
dimanaaaaaaaaaaaa??!”
Hahahaa, ibu memang sering geram dengan kakak
dan adik ku yang suka sekali mandi jebyar-jebyur keras, seolah olah air itu gak
bayar, mana mandinya lama sekali.. makanya untuk mensiasati agar mereka tidak
mandi jebryar-jebyur menghabisi-habiskan air, ibuku mengganti gayung dengan
yang kecil, supaya lebih hemat dalam pemakainan air. Tu gayung airnya jadi
kotak kecil berwarna kuning, alias mantan toples plastik Hahahahaa…
Ibuku juga punya alat pendeteksi tandon penuh buatan ayahku,
perhatikan foto dibawah ini.
Gambar milik pribadi
Jadi
di daerah rumahku, air akan menyala saat pagi siang dan sore saja. Maka
saat air mengalir kita harus punya simpanan agar saat air tak menyala
kita masih punya air untuk memasak mandi dan lain-lain, Maka dibuatlah
Tandon sebagai penyimpanan air. Perhatikan gambar diatas, kalau air tandon sedaang kosong atau tinggal separoh tali itu akan mengangkat benda pengukur berupa bekas tempat balsem itu. Dan kalau air tandon sudah mendekati penuh benda pengukur itu akan turun dan nempel di tepian kamar mandi, itu tanda air untuk mengisi tandon harus segera dimatikan agar tidak meluber dan membuang-buang air sia-sia.
Menyimban Barang Bekas dan Menjual ke Tukang Rongsok
Ibuku tidak pernah membuang kaleng-kaleng biskuit sembarangan ataupun barang-barang plastik yang sudah pecah ke tempat sampah, bahkan tempat kemasan minuman bekas ibuku simpan, hingga kalau sudah terkumpul banyak ibuku akan menjualnya ke tukang rongsok agar bisa dimanfaatkan lagi oleh mereka.
Manfaatkan Barang bekas sebagai POT
Ibuku senang sekali memanfaatkan barang-barang bekas yang sekiranya masih bisa diambil manfaatnya, misalkan galon yang sudah pecah, atau bekas kaleng cat. Beliau manfaatkan untuk menamanam tanaman hias. Kadang aku merasa malu dan ingin membelikan ibu pot saja dari pada pakai barang bekas, tapi ibu selalu menolak, bukan soal tidak mau, tapi ibu memanfaatkan barang bekas agar tidak terlalu banyak menjadi sampah.
Akhirnya baru ku sadari kini setelah aku hidup
sendiri di kontrakan, ketika semua harus aku tanggung, aku sendiri yang
mengatur, apa yang dilakukan ibuku itu bukan sekedar pengiritan, tapi merupakan upaya kecil ibuku atas cinta
terhadap lingkungan.
Aku baru sadar, penghematan ibuku terhadap air
tidak hanya sangat bermanfaat bagi lingkungan, tapi dengan menghemat air kita
juga bisa menghemat biaya pembayaran tagihan air.
Aku baru sadar, ketika ibuku memanfaatkan kardus,
mika, dan bekas kaleng cat untuk pot, itu bukan semata-mata mengirit, tidak
punya uang atapun pelit tapi itulah yang dilakukan ibu demi mengurangi sampah
plastik dan penggunaan kertas, demi menjaga kelestarian lingkungan dengan
memulai dari sendiri dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan.
Kebiasaan, didikan dan ajaran ibuku tentang
ngirit dan memanfaatkan barang-barang tak terpakai justru kini sangat menancap
dipikiranku. ibuku yang menurutku aneh, yang menurutku dulu itu adalah sikap
pelitnya, setelah ku mengerti kini aku pun dalam setiap langkah kehidupanku
jadi ingat Lingkungan. Sebisa mungkin tidak meminimalisir penggunaan kertas.
Memanfaatkan barang-barang yang masih bisa didaur ulang, meminimalisir
penggunaan plastik, hemat air dan listrik.
Sayangnya saat ini nampaknya lebih banyak orang
tak peduli, acuh tak acuh, merasa sibuk dan merasa tidak berkewajiban menjaga
lingkungannya. Padahal sesibuk apapun banyak hal yang bisa kita lakukan untuk
membantu agar lingkungan kita tetap terlindungi.
GAUL ITU KALU INGAT LINGKUNGAN BERSAMA WWF INDONESIA
WWF (World Wide Fund for Nature) Indonesia
merupakan yayasan independen yang terdaftar sesuai hukum Indonsia. WWF sudah
terkenal kiprahnya sebagai organisasi lingkungan terbesar di dunia untuk
melindungi keanekaragaman genetis, spesies dan ekosistem. Menjaga penggunaan
sumber daya alam agr dapat bertahan untuk jangka waktu lama demi keuntngan
semua kehidupan di bumi dan mengurangi polusi, konsumsi yang tak berguna hingga
ekecil-kecilnya.
Hei... Apakah kamu merasa sibuk dan tak tau bagaimana berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan???? Ayuk gaul dong, dengan mencintai lingkungan bersama WWF. Apa saja yang bisa kita lakukan bersama WWF untuk lingkungan kita tercinta?? banyak sekali beberapa sekelumit diantaranya adalah
1.Action Now!:
Pertama yang bisa kita lakukan untuk membantu lingkungan kita bersama WWF adalah dengan bertindak sekarang juga menjadi Supporter WWF-Indonesia.
Apa itu Supporter WWF Indonesia?? komunitas pendukung yang dibentuk oleh WWF untuk melibatkan publik seluas-luasnya demi mendukung visi dan misi WWF dalam upaya konservasi alam. Nah untuk menjadi supporter WWF sendiri terbuka bagi publik dari anak-anak hingga dewasa yang terbagi menjadi dua kategori donasi
Donasi berkelanjutan (Nature Guardian & Sahabat Satwa)
Donasi Satu kali (WWF Ranger, Mybabytree dan SMS Donasi)
Infonya bisa dilihat disini
2.Kurangi Dampak Lingkungan
Banyak hal kecil yang bisa kita lakukan yang kadang kita rasa terlalu gengsi untuk melakukannya, mulai dari hemat energi, hemat listrik, hemat air, hemat kayu dan keras serta mau mengurangi, memakai ulang dan mendaur ulang barang-barang untuk mengurangi hasil sampah.
3.Bekerja bersama WWF
Tak ada salahnya jika belum ada pekerjaan dan kebetulan WWF membuka lowongan pekerjaan, kita bisa bekerja untuk lingkungan.
4. Corporate PartnershipWWF-Indonesia juga telah mengembangkan model kemitraan yang inovatif untuk bekerjasama dengan perusahaan dalam upaya bersama menjaga, melestarikan dan mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam yang berada dalam kondisi mengkhawatirkan.
Beberapa Program Corporate Partnership yang ditawarkan adalah:
Corporate Club
Corporate Sponsorship
Corporate Supporter
NEWtrees
Eco Tour
Untuk informasi selanjutnya bisa lihat disini.
Jangan sampai menyesal dan kemudian ingat
lingkungan hanya ketika bencana sudah menghampiri, seperti banjir tanah longsor
asap kebakaran hutan, pencemaran sungai, hingga satwa liar yang masuk ke
kampung lalu memangsa manusia.
Seringkali hal lingkungan juga menjadi hal yang terlewatkan oleh para pemangku
politik di negara kita.
Sebentar lagi Pemilu 2014, janganlan putus asa
untuk mempercayakan harapan-harapan kita terhadap lingkungan kepada para
calon pemimpin bangsa untuk serius menangani isu kerusakan lingkungan.
Kita para calon pemilih, khususnya para
blogger, sebenarnya memiliki “kekuatan” untuk mendorong
terjadinya perubahan tersebut.
Mulai dari sendiri, dari sekecil-kecilnya tindakan ingatlingkungan,
mengkampanyekan gerakan ingat lingkungan dengan membuat tulisan-tulisan pada blog tentang ingat
lingkungan dan sebagai kontrol sosial para calon pemimpin yang sedang berjuang
di pemilu 2014.
Harapan
dan Aspirasi Terhadap Kehadiran calon
pemimpin yang peduli lingkungan.
Aku sangat berharap para calon pemimpin di negara kita ini tidak melakukan kampanye yang berpolusi dan merusak lingkungan. Misalkan kampanye dengan greng-grengan motor yang knlpotnya berbunyi keras dan mengeluarkan asap, apalagi untuk berkeliling kota kampanyenya, kemudian aku berharap para calon pemimpin ini tidak memasang alat peraga kampanye dengan memakunya dipohon ini jelas tindakan yang tidak peduli terhadap lingkungan.
Pemimpin Ingat Lingkungan.
Ketika sudah terpilih menjadi pemimpin jadilah pemimpin yang memiliki jiwa ingat lingkungan mulai dari berkegiatan sehari-hari meminimalisir penggunaan mobil pribadi dan menggunakan angkutan umum saja atau berjalan kaki jika memungkinkan.
Ketika sudah terpilih menjadi pemimpin jadilah pemimpin yang memiliki jiwa ingat lingkungan mulai dari berkegiatan sehari-hari meminimalisir penggunaan mobil pribadi dan menggunakan angkutan umum saja atau berjalan kaki jika memungkinkan.
Aneh? Hmm tidak aneh kalau negara kita mau
membiasakan itu sebagai pemandangan setiap hari, sayangnya di negara kita dari
pemimpin-peminpin kecil saja sudah dimewah-mewahkan. Misalkan kepala sekolah
atau untuk dekan kampus saja sudah disediakan parkir mobil khusus mereka.
Ketika setiap hari mereka datang sudah terjamin tempat parkirnya. Hmmmm no no
no aku gak setuju.
Pemimpin yang Refresingnya Pada
Kegiatan Lingkungan
Memang tak bisa dipungkiri aktifitas menjadi
seorang pemimpin sangat melelahkan dan berat tapi pasti ada waktu dimana ia
harus beristirahat dari kerja. Satu minggu sekali atau bahkan paling lamanya
satu bulan sekali aku punya harapan agar para pemimpin ini melakukan refresing
dengan kegiatan lingkungan saja seperti menebar benih pohon, menebar benih
penyu dan banyak lagi kegiatan lingkungan yang bisa dijadikan media refresing
bukan dengan jalan-jalan ke maldev atau ke negara-negara asing. Karena hal ni
bisa mendorong dan memberi contoh masyarakatnya untuk terus ingat lingkungan.
Harapan hanya akan tinggal harapan tanpa dibarengi tindakan nyata, marilah mulai diri sendiri, dari al-hal kecil. Aku dulu juga merasa malu melakukan hal-hal kecil yang ternyata dampaknya besar bagi buki dan lingkungan kita, penyelasan datangnya terakhir, mari yuk jangan sampai penyesalan datang. Mari buktikan cinta kita pada lingkungan, pada bumi kita karena disinilah kita berpijak.
Harapan hanya akan tinggal harapan tanpa dibarengi tindakan nyata, marilah mulai diri sendiri, dari al-hal kecil. Aku dulu juga merasa malu melakukan hal-hal kecil yang ternyata dampaknya besar bagi buki dan lingkungan kita, penyelasan datangnya terakhir, mari yuk jangan sampai penyesalan datang. Mari buktikan cinta kita pada lingkungan, pada bumi kita karena disinilah kita berpijak.
Referensi: http://www.wwf.or.id/
14 comments
Semoga menang mbakyu
ReplyDeleteIbunya top banget tuh bak
ReplyDeleteSensor tandonnya manual ya mbak...
ReplyDeleteSebetulnya ada pompa air yang sudah include dengan sensor utk mendeteksi apakah air dalam keadaan kosong atau penuh.
Jadi pompa akan hidup atau mati secara otomatis.
Tapi salut buat Bapaknya Mbak...kreatippp...hehehe
Semoga menang ya....
mampir juga di www.putrimadona.com....
:-)
Haibatt ibuk nya maaak...kalau dipikir-pikir memang "old style" itu justru sustainable ya maak. Biar deh dikata jadul yg penting sayang lingkungan itu, soo cool....!
ReplyDeletewuih kompli mak, semoga bisa jadi inspirasi buat yg lain :)
ReplyDeletewah bener2 cinta lingkungan, suka sekali...btw...blognya klo tulisannya dibuat agak terang, lebih ok lg mak, krn blognya dah cantik secantik yg punya...atau mgkn mata sy yg siwer yaa jd bacanya sp mengernyitkan dahi....
ReplyDeleteWah kaget sy mak...tiba-tiba kok jd terang spt disulap sm Dedi Cobuzier...jreng langsung terang...berarti td internet sy yg lemot.....ampunnnn ya mak....
ReplyDeleteWaah... ibunya benar2 hemat ya... brarti harus dicontoh :)
ReplyDelete@Teguh
ReplyDeleteMakasih mas teguh :-)
@ Imam
Woke siaaaap :-)
@ Nunu
ibuku memang sosok panutan dan contohku mba :-)
@ Dhona
Iya ya.. soalnya air dirumahku itu bukan sanyo pakainya semacam PDAM tapi bukan jadi itu dari pipa perusaan air minum yang ada di daerah rumahku. jadi ya sementara cara terbaik yang bisa dilakukan ibuku itu heheheheh
tengkyuu yaaaaa :-)
@Widyanti
hehehe iya pake banged hehhhe ibuku gak peduli yang orang lain katakan, yang penting kalau itu baik kenapa tidak :-)
@Napitulu
Amiin aminn ya rabbal alamin
@Irowati
hehe iya malah aku kira blogku yang keberatan hehehe santai sajaaaa :-)
@santi
hehhehe iya hemat bgt tapi ibuku baikk koookk main siniiii :-) ke rumah
Waah saya salut sama ibunya. Pribadi sederhana yang visioner. Jadi pingin kenalan sama beliau :)
ReplyDeletesaluuut sama ibunya maaak... semoga menang yaaah..^_^
ReplyDeletehebat ibunya :-)
ReplyDeletesemangat terus
aku doakan semoga menang
komplit jeng
ReplyDeleteWah, ibunya Mak Icha apik banget ya :))
ReplyDeleteIya juga ya mbak, hal-hal seperti itu yg ibu Mak Icha lakukan memang bermanfaat buat lingkungan..
Silakan komentar